SIFAT-SIFAT ALLAH DAN PEMBAGIANNYA
KOMPETENSI INTI
1.
Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya
2.
Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.
Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.
Mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR
1.2. Menghayati dan
mengimani sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah,
salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
2.2
Menampilkan perilaku mengimani
sifat-sifat Allah
3.2 Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah,
ma’ani dan ma’nawiyah beserta bukti/dalil naqli dan aqlinya, sifat-sifat
mustahil dan jaiz bagi Allah SWT.
4.2 Menyajikan contoh fenomena-fenomena kehidupan yang muncul sebagai
bukti dari sifat wajib,mustahil,dan jaiz Allah SWT
INDIKATOR
1.2.1 Membiasakan diri berperilaku yang
meneladani sifat -sifat wajib Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma‘ani, dan ma‘nawiyah, sifat-sifat
mustahil, serta sifat jaiz Allah SWT
2.2.1. Menunjukkan perilaku
yang meneladani sifat-sifat wajib Allah SWT yang nafsiyah,
salbiyah, ma‘ani, dan ma‘nawiyah, sifat-sifat mustahil, serta sifat jaiz Allah SWT
3.2.1.
Menjelaskan pengertian
sifat wajib Allah SWT yang nafsiyah,
salbiyah, ma’ani, dan maknawiyah
3.2.2.
Mengidentifikasi dalil tentang sifat wajib Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan
maknawiyah
3.2.3.
Menguraikan pengertian sifat mustahil bagi Allah SWT yang
nafsiyah, salbiyah, ma’ani , dan maknawiyah
3.2.4.
Membandingkan sifat wajib,sifat jais sifat mustahil
Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan maknawiyah
3.2.5.
Menyimpulkan sifat-sifat Allah SWT yang harus
dimengerti orang beriman
4.2.1.
Menunjukkan contoh fenomena-fenomena kehidupan yang
muncul sebagai bukti dari sifat wajib,mustahil,dan jaiz Allah SWT .
Kita sudah belajar tentang akidah Isalam pada
bab sebelumnya. Di sana kita telah pelajari
bahwa pondasi awal dari akidah Islam adalah keimanan kepada Allah
s.w.t.dan cara mengenal-Nya adalah dengan mengenal sifat-sifat-Nya.Nah,sekarang
saatnya mengenal Allah lebih dalam dengan menegenali sifat-sifat-Nya.
Secara
umum,sifat-sifat Allah ada tiga yaitu sifat wajib,sifat mustahil,dan sifat
jaiz. Ketiga sifat ini wajib diketahui dan di yakini oleh seorang mukmin.
1.
Sifat Wajib dan
Mustahil Allah S.w.t.
Kita akan pelajari sifat wajib Allah dan
mustahil-Nya secara bersamaan. Karena pada dasarnya,sifat mustahil adalah
kebalikan dari sifat wajib.
a.
Pengertian dan Sifat-Sifat Wajib serta Mustahil Allah
Yang
dimaksud sifat wajib Allah s.w.t.ialah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh
Allah s.w.t. yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai
Pencipta alam seisinya.Sedangkan sifat mustahil Allah adalah kebalikan dari
sifat wajib Allah,yaitu sifat yang tidak mungkin ada dan tidak layak
disandarkan pada Dzat-Nya sebagai Pencipta alam semesta. Sifat-sifat wajib dan
mustahil Allah adalah sebagai berikut:
1.
Wajib : Wujud artinya ada
Mustahil : ‘Adam artinya tidak ada
Adanya Allah S.w.t..dapat dibuktikan dengan
adanya alam ini. Semua barang yang ada di lingkungan kita pasti ada yang
membuat. Adanya meja ada yang membuat yaitu Tukang. Adanya baju atau pakaian
karena dibuat oleh penjahit. Alam ini pasti ada yang membuat dan tidak mungkin
ada dengan sendirinya. Allah S.w.t.berfirman dalam Q.S Ali Imron:2
اللَّهُ لَا
إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Artinya : ”Allah, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
makhluk-Nya.
2. Wajib : (Qidam) artinya Terdahulu
2. Wajib : (Qidam) artinya Terdahulu
Mustahil : Fana’ artinya Rusak
Akal sehat mengatakan bahwa tukang kayu lebih
dahulu ada daripada meja yang dibuatnya.
Allah S.w.t..adalah pencipta alam semesta, Dia
lebih dahulu ada sebelum alam ini ada. Firman Allah Q.S. Al-Hadid ayat 3
.
هُوَ الْأَوَّلُ
وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya
:”Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Q.S.Al Hadiid 3)”
3. Wajib : Baqa’ artinya Berbeda dengan Makhluk
3. Wajib : Baqa’ artinya Berbeda dengan Makhluk
Mustahil : artinya serupa dengan Makhluk
Semua makhluk ciptaan Allah S.w.t..akan rusak,
sedangkan Dia sebagai pencipta tidak
akan rusak. Allah S.w.t..akan kekal selamanya dan Dia tidak akan pernah
mati. Firman Allah S.w.t. dalam Q.S
Ar-Rahman :27 .
وَيَبْقَىٰ
وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَام
Artinya : “dan tetap kekal Dzat Tuhanmu
yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
4. Wajib : Mukhalafatu lil Hawaditsi artinya Berbeda dengan Makhluk
4. Wajib : Mukhalafatu lil Hawaditsi artinya Berbeda dengan Makhluk
Mustahil : Mumatsalatu lil Hawaditsi
artinya serupa dengan Makhluk
Allah
S.w.t..memiliki sifat yang sempurna dan istimewa. Sifat Allah S.w.t.. berbeda dengan sifat makhluk-Nya. Allah
S.w.t..berfirman
لَيْسَ
كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya : ”tidak ada sesuatupun yang serupa dengan
Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat”.
5. Wajib : Qiyamuhu Binafsihi artinya Berdiri Sendiri
5. Wajib : Qiyamuhu Binafsihi artinya Berdiri Sendiri
Mustahil : Ihtiyaju Lighhoirihi artinya Butuh
Kepada yang Lain
Allah
S.w.t..sebagai pencipta alam adalah Maha kuasa. Dia tidak memerlukan bantuan dari kekuatan lain karena mempunyai
kekuatan yang ada pada diri-Nya. Firman Allah S.w.t. . Q.S Al-Ankabuut: 6
وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ
لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
“… dan
Barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya
sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam”.
6. Wajib : Wahdaniah artinya Esa
6. Wajib : Wahdaniah artinya Esa
Mustahil : Ta’addud artinya berbilang
Manusia
dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Maha Esa (satu). FirmanAllah S.w.t..
قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ
Artinya : ”Katakanlah: "Dia-lah Allah,
Yang Maha Esa (Q.S. 112 Al Ikhlash
1)
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ
وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Artinya : “Sekiranya ada di langit dan di
bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa (Q.S.Al Anbiyaa'
22)
7.
Wajib : Qudrat
artinya Kuasa
Mustahil : ’Ajzun artinya Lemah
Manusia dapat
berkuasa, tetapi kekuasaannya sangat terbatas. Manusia tidak akan dapat mempertahankan dirinya untuk tetap
hidup . Kuasa Allah S.w.t..di atas
segala-galanya. Allah S.w.t..berfirman :
إِنَّ
اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:” Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
(Q.S. 2 Al
Baqarah 20)
8.
Wajib : Iradah artinya Berkehehdak
Mustahil
: Karahah artinya Terpaksa
Manusia
mempunyai kehendak, tetapi banyak yang tidak terlaksana. Kehendak Allah S.w.t..pasti
terlaksana karena Dia Maha Kuasa. Jika Allah S.w.t..berkehendak, tidak satu pun
yang dapat menolak. Allah S.w.t..mempunyai kemauan dan kehendak sendiri dalam menciptakan alam semesta. Dia
tidak akan pernah diperintah dan diatur
pihak lain. Firman Allah S.w.t..:
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ
كُنْ فَيَكُونُ
Artinya :”Sesungguhnya perintah-Nya apabila
Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka
terjadilah ia.(Q.S.Yaa siin 82)
9.
Wajib : ‘Ilmun
artinya Mengetahui
Mustahil : Jahlun artinya Bodoh
Akal sehat
pasti mengakui bahwa orang yang membuat sesuatu pasti mengetahui sesuatu yang
akan dibuat. Allah S.w.t..adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua ciptaan-Nya .Firman Allah S.w.t. . :
وَاللَّهُ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya : ” dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu." (Q.S. Al
Hujuraat 16)
10. Wajib : Hayat artinya Hidup
10. Wajib : Hayat artinya Hidup
Mustahil : Mautun artinya Mati
Seluruh
kehidupan makhluk tunduk kepada Allah S.w.t..Dia yang mengatur semua kehidupan
makhluk hidup. Allah S.w.t..tidak akan mati dan Dia kekal selamanya .Allah
S.w.t.berfirman :
اللهُ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوم
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang
Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. (Q.S. 3 Ali 'Imran 2)
11.
Wajib : Sama’
artinya Mendengar
mustahil : Shummun artinya Tuli
Tidak ada suatu
yang tidak didengar oleh Allah S.w.t..Walaupun jumlah suara manusia ratusan
juta, semua akan didengar oleh Allah S.w.t.Allah S.w.t..berfirman :
إِنَّ
اللهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya:
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al Hujuraat 1)
12.
Wajib : Bashar
artinya Melihat
mustahil : ’Umyun artinya Buta
Allah melihat
segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, bahkan yang tersembunyi,
tanpa bantuan alat untuk melihat. Penglihatan Allah tidak ada batasnya.
Teknologi manusia yang paling canggih pun tidak mungkin dapat mengimbangi
penglihatan Allah. Firman Allah S.w.t.:
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Artinya: ” Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. 17 Al Israa' :1)
13.
Wajib : Kalam
artinya Berfirman
mustahil : Bukmun artinya Bisu
Kalam berarti Allah S.w.t..berbicara melalui
firman-Nya yang berupa wahyu. Allah S.w.t. berfirman :”
وَكَلَّمَ
اللهُ مُوسَى تَكْلِيماً
Artinya:” Dan
Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (Q.S. 4 An Nisaa' 164)
Dari sifat yang
13 itu,para ulama’ menambahkan 7 sifat yang merupakan penguat dari 7 sifat yang
terakhir (qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar, dan kalam). Sehingga
sifat-sifat Allah yang wajib dan mustahil menjadi 20 sifat. Sifat-sifat itu
adalah :
14.
Wajib : Qadiran
artinya yang Maha Kuasa
Mustahil : ’Ajizan artinya yang lemah
Sesungguhnya
Allah Zat Yang Maha kuasa atas segala sesuatu.
15.
Wajib : Muridan
artinya yang Maha berkehendak
Mustahil : Mukrahan artinya yang terpaksa
Sesungguhnya
Allah Zat Yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu.
16.
Wajib : ‘Aliman
artinya yang Maha Mengetahui
Mustahil : Jahilan
artinya yang Bodoh
Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Mengetahui
atas segala sesuatu.
17.
Wajib : Hayyan
artinya Yang Maha Hidup
Mustahil : Mayyitan
artinya yang Mati
Sesungguhnya
Allah Zat Yang Mahahidup, hidup selamnya dan tidak akan mati.
18.
Wajib : Sami’an artinya Maha Mendengar
Mustahil : . Ashommu artinya yang Tuli
Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Mendengar
atas segala sesuatu.
19.
Wajib : Bashiran
artinya Yang Maha Melihat
Mustahil : A’ma artinya yang Buta .
Sesungguhnya Allah
adalah Zat Yang Maha Melihat atas segala sesuatu
20.
Wajib :
Mutakalliman artinya Yang Maha Berfirman
Mustahil : Abkam
artinya yang Bisu
Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha
Berkata-kata atau Maha Berfirman.
b.
Pembagian Sifat-sifat Wajib Bagi Allah
Dua puluh sifat di atas tersebut dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai
berikut :
1. Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah
S.w.t..semata.Sifat nafsiyah ini
ada satu, yaitu wujud. (وُجُوْد )
2. Sifat Salbiyah, yaitu sifat yang menolak segala sifat-sifat yang tidak layak dan patut bagi
Allah s.w.t, sebab Allah Maha sempurna dan tidak memiliki kekurangan. Atau bisa
diartikan sifat salbiyah ini hanya dimilki oleh Allah dan tidak dimiliki oleh
makhluk-Nya
Sifat
salbiyah ini ada lima, yaitu :
1. Qidam ( قِدَامْ
)
2. Baqa’ (بَقَاء
)
3. Mukhalafatu lil hawaditsi ( مُخَالَفَةُ لِلحَوَادِثِ )
4. Qiyamuhu binafsihi ( قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ )
5. Wahdaniyyah (وَحْدَانِيَّة )
3. Sifat Ma’ani, yaitu sifat yang ada pada dzat Allah yang sesuai dengan
kesempurnaan Allah. Karena keberadaan sifat inilah nantinya muncul sifat
ma’nawiyah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh, yaitu :
1. Qudrat ( قُدْرَة )
2. Iradat ( اِرَا دَة
)
3. ‘Ilmu ( عِلْمُ
)
4. Hayat ( حَيَا ة)
5. Sama’ ( سَمَع )
6. Bashar ( بَصَرْ )
7. Kalam (كَلاَ م )
Sifat-sifat ma’ani ini adalah sifat-sifat yang juga dimiliki oleh makhluk. Bedanya,jika
yang memiliki sifat ini Allah maka sifat
ini tidak tebatas,sedangkan jika yang memiliki sifat ini makhluk,maka sifat ini
terbatas. Contohnya : Allah Maha hidup artinya selamanya dan tidak akan mati.
Sedangkan makhluk-Nya juga hidup,tapi suatu saat akan mati
4.
Sifat Ma’nawiyah, yaitu sifat yang selalu
tetap ada pada dzat Allah dan tidak mungkin pada suatu ketika Allah tidak
bersifat demikian. Jumlah sifat ma’nawiyah sama dengan jumlah sifat ma’ani,
yaitu :
1. Qadiran ( قَادِرًا )
2. Muridan ( مُرِيْدًا )
3. ’Aliman ( عَا لِمَاً )
4. Hayyan ( حَيًّا )
5. Sami’an ( سَمِيْعًا
6. Basiran ( بَصِيْرًا )
7. Mutakalliman ( مُتَكَلِّمًا )
Sifat-sifat ini sebagai penguat dari sifat-sifat ma’ani Allah. Dengan
demikian, sifat ma’ani Allah dan ma’nawiyah-Nya tidak bisa dipisahkan satu
dengan yang lainnya,sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah.
Dengan kata lain,sifat ma’anawiyah Allah menggambarkan keberadaan dan Dzat
Allah yang terus menerus memiliki sifat ma’ani. Jika disebutkan Allah
bersifat Qudrat (Kuasa),artinya secara
otomatis Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan akan tetap seperti itu tanpa ada batasnya.