Selasa, 29 Mei 2018
Minggu, 13 Mei 2018
My Profil
Nama saya Challimatus Sa'diyah, Mahasiswa IAIN Pekalongan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Saya tinggal di desa Dadirejo Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.
Saya tinggal di desa Dadirejo Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.
Jumat, 11 Mei 2018
Film Kisah Ashabul Kahfi
Video Kisah Ashabul Kahfi ( Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Genap BAB VI )
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=PbsJS3aL4wo
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=PbsJS3aL4wo
Adab Membaca Al-Qur'an
video adab membaca Al-Qur'an (materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Genap BAB V )
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=wKLL9Rky_gI
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=wKLL9Rky_gI
Riya
video tentang riya' ( Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Genap BAB III)
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=Hn2IW7MbQFA
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=Hn2IW7MbQFA
Beriman Kepada Malaikat
video tentang "iman kepada para malaikat" (materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Genap BAB II )
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=T1Eo8Vz_D0Y
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=T1Eo8Vz_D0Y
Asmaul Husna
video Asmaul Husna (materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Genap BAB I )
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=nh-DTgZEi84
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=nh-DTgZEi84
CERITA NABI SULAIMAN AS DAN RATU BALQIS
video tentang kisah Nabi Sulaiman AS (Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Ganjil BAB V )
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=s-ebtdXC8pY
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=s-ebtdXC8pY
CERITA NABI SULAIMAN AS DAN RATU BALQIS
video tentang kisah Nabi Sulaiman AS (Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Ganjil BAB V )
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=s-ebtdXC8pY
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=s-ebtdXC8pY
Adab Sholat
Video Adab Sholat (Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Ganjil BAB IV )
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=FtmVGVdV4i0
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=FtmVGVdV4i0
Ikhlas
berikut ini kami sajikan video tentang ikhlas (materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Ganjil BAB III )
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=YVNQwR_QzKg
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=YVNQwR_QzKg
Ketaatan kepada Allah
berikut ini kami sajikan video tentang taat (materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Ganjil BAB III )
TAAT
sumber :https://www.youtube.com/watch?v=uhqsGFD8MHI
TAAT
sumber :https://www.youtube.com/watch?v=uhqsGFD8MHI
20 Sifat Allah Dengan Penjelasannya
berikut ini kami sajikan video tentang 20 Sifat Allah (materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Ganjil BAB I )
selamat menyaksikan, semoga bermanfaat :)
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pbnxDP2lgoY
selamat menyaksikan, semoga bermanfaat :)
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pbnxDP2lgoY
Video Akidah Islam
Assalamu'alaikum wr wb...
Berikut ini kami sajikan video yang berkaitan dengan Akidah Islam (mapel Akidah Akhlak kelas VII Semeserter ganjil BAB I) .
selamat menyaksikan, semoga bermanfaat :)
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=jHNLJK_-SE8
Demikian video tentang Akidah Isalm. Jika Anda Ingin Melihat video-video lain yang juga berhubungan dengan materi Akidah Akhlak Kelas VII, silahkan klik link di bawah ini :
SEMESTER GANJIL
Berikut ini kami sajikan video yang berkaitan dengan Akidah Islam (mapel Akidah Akhlak kelas VII Semeserter ganjil BAB I) .
selamat menyaksikan, semoga bermanfaat :)
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=jHNLJK_-SE8
Demikian video tentang Akidah Isalm. Jika Anda Ingin Melihat video-video lain yang juga berhubungan dengan materi Akidah Akhlak Kelas VII, silahkan klik link di bawah ini :
SEMESTER GANJIL
VIDEO BAB I AKIDAH ISLAM
VIDEO BAB II SIFAT-SIFAT
ALLAH DAN PEMBAGIANNYA
VIDEO BAB III TAAT,
IKHLAS, KHAUF, DAN TAUBAT
VIDEO BAB IV ADAB SHOLAT DAN BERDZIKIR
VIDEO BAB V KETELADANAN
NABI SULAIMAN A.S.
SEMESTER GENAP
VIDEO BAB I ASMAUL HUSNA
VIDEO BAB II IMAN KEPADA PARA MALAIKAT
VIDEO BAB III AKHLAK
TERCELA KEPADA ALLAH
VIDEO BAB IV ADAB BERDOA
DAN MEMBACA AL-QUR’AN
VIDEO BAB V ASHABUL KAHFI
Semoga Bermanfaat
Wassalamu'alaikum Wr.Wb :)
Minggu, 06 Mei 2018
Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Ganjil BAB V : Keteladanan Nabi Sulaiman AS
BAB V : KETELADANAN NABI SULAIMAN
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI
- Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
- Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
- Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
- Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR
1.5. Menghayati kisah keteladanan Nabi
Sulaiman dan umatnya
2.5. Mencontoh kisah keteladanan Nabi
Sulaiman dan umatnya
3.5. Menganalisis kisah keteladanan Nabi Sulaiman dan
umatnya
4.5. Menceritakan
kisah keteladanan Nabi Sulaiman dan umatnya
INDIKATOR
1.5.1. Menghayati kisah keteladanan Nabi Sulaeman AS
dan umatnya
2.5.1.
Menunjukkan perilaku yang
mencontoh keteladanan Nabi Sulaeman dan umatnya
3.5.1.
Menjelaskan kisah keteladanan Nabi Sulaeman AS
3.5.2.
Mengidentifikasi hikmah kisah keteladanan Nabi Sulaeman AS
3.5.3.
Menganalisis isi kisah keteladanan Nabi Sulaeman AS
3.5.4.
Mengevaluasi contoh
orang/tokoh yang meneladani sifat Nabi Sulaiaman AS
3.5.5.
Menyimpulkan isi kisah Nabi Sulaeman AS
4.5.1.
Menyajikan cuplikan kisah-kisah keteladanan Nabi Sulaeman
AS
PEMBAHASAN
Tetapi
justeru dengan kekuasaannya yang amat agung dan besar seakan tidak terbatas,
hal ini membuat nabi Sulaiman merasa rendah hati di hadapan makhlukNya yang
lain, di antaranya adalah:
PEMBAHASAN
Keagungan Nabi Sulaiman
Sulaiman bin Dawud adalah satu-satunya Nabi sekaligus raja yang
memperoleh keistimewaan dari Allah SWT sehingga bisa memahami bahasa binatang.
Dia bisa bicara dengan burung Hud Hud dan juga boleh memahami bahasa semut.
Dalam Al-Quran surah An Naml, ayat 18-26 adalah contoh dari sebahagian ayat
yang menceritakan akan keistimewaan Nabi yang sangat kaya raya ini. Firman
Allah, Dan Sulaiman telah mewarisi Daud
dan dia berkata: Wahai manusia, kami
telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu.
Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia Allah yang nyata. Nabi Sulaiman adalah nabi yang dipilih Allah untuk menjadi
kekasihnya. Di antara karunia besarnya adalah:
1. Mengetahui
bahasa semua binatang.
2. Nabi
yang paling kaya di antara manusia sepanjang sejarah peradaban.
3. Mempunyai
pasukan yang paling kuat dalam sejarah manusia, yaitu pasukan manusia dan para
jin yang bekerja menuruti perintahnya.
4. Ia
juga dapat mengendarai angin sesuai perintahnya. Kemampuan mengendarai angin ini merupakan kendaraan yang paling
cepat di antara kendaraan manapun.
1)
Rasa malu pada
Allah SWT: Nabi Sulaiman melihat
karunia Allah terlalu besar,
tetapi ibadahnya ia merasa masih kurang, beliau malu memandang ke langit karena
malu kepada Allah SWT.
2)
Mau berdialog
dengan rakyat kecil: Nabi Sulaiman senang berkomunikasi dengan rakyatnya, walaupun
rakyatnya (hanya) beberapa ekor semut. Ketika pasukan jin, manusia dan
burung-burung sampai di lembah semut
berkatalah seekor semut bernama Jarsan, ia berkata: Wahai semut-semut, masuklah ke dalam
sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan
mereka tidak menyadari. Mendengar hal ini, nabi Sulaiman bertanya: mengapa
engkau berkata seperti itu? Maka Jarsan berkata: mohon maaf wahai Nabi, saya
akan memerintah yang lain. Maka Jarsan
berkata pada warga semut: Wahai para
semut, marilah kita minggir berbaris rapi untuk menyaksikan iring-iringan
pasukan nabi Sulaiman. Dari sinilah nabi Sulaiman tersenyum dan berdoa
pada Allah supaya diberi karunia pandai bersyukur atas nikmat Allah SWT. Lihat
surat AnNaml: 18-26.
3)
Nabi sulaiman
senang bekerja sebagai wujud syukur: nabi Sulaiman termasuk sebagian
nabi yang paling pandai bersyukur seperti diungkap dalam alQur’an. Suatu ketika
beliau bertanya pada Allah: Ya Allah tunjukkan padaku seseorang yang bisa
membuatku pandai bersyukur?, lalu Allah memerintahnya melihat dua orang yang
bekerja keras. Yang seorang bekerja keras bertujuan sekedar untuk mengganjal
perut dari kelaparan. Sedangkan yang satu lagi ia bekerja bertujuan untuk
bersyukur dan tidak termasuk orang yang
dikatakan penganggur. Lalu Nabi Sulaiman berdoa pada Allah supaya diajari
pekerjaan yang membuatnya bersyukur, lalu Allah mengajarinya ilmu menyepuh besi
dengan emas. Sehingga beliaulah manusia pertama yang menyepuh besi dengan emas.
4)
Juga kehebatan kekhusyu’an shalat nabi Sulaiman: Sampai-sampai beliau meninggal dalam posisi
sedang berdiri shalat. Sudahkah shalat kalian khusyu’? Allah berfirman dalam
Q.S. AsSaba’: 14:
فَلَمَّا
قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلاَّ دَابَّةُ
الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ
فَلَمَّا
خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا
فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ (السبأ: 14)
“Maka tatkala
Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada
mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia
telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang
ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan (jadi pelayan
yang bekerja keras untuk Nabi Sulaiman).
(QS. AsSaba: 14)
Beberapa tafsir menyebutkan bahwa meninggalnya nabi Sulaiman adalah
ketika beliau sedang berdiri melaksanakan shalat. Dalam keadaan berdiri, ruhnya
diambil oleh Allah SWT, dan beliau sedang berdiri memegang sambil bersandar
pada tongkatnya, ia berdiri dalam posisi meninggal selama satu tahun, dan
pasukannya yang juga terdiri dari jin-jin dan setan tidaklah mengetahui kalau
nabi Sulaiman telah meninggal bahkan sudah selama satu rahun. Sehingga tongkat yang dipakai bersandar itu rapuh
dimakan rayap, saat itulah nabi Sulaiman tersungkur jatuh, dan saat itulah para jin sadar bahwa
nabi Sulaiman telah meninggal. Subhanallah. Semoga kita bisa
meneladaninya…aamiin.
Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Genap BAB IV : Adab Berdo'a dan Membaca Al-Qur'an
BAB IV : ADAB BERDOA DAN MEMBACA AL-QUR'AN
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang
artinya, “Dan bila kamu akan membaca Al-Qur’an, maka mintalah perlindungan
kepada Alloh dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl:
98). Membaca Al-Qur’an dengan tidak mengganggu orang yang sedang shalat, dan
tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang
banyak orang. Bacalah dengan suara yang lirih secara khusyu’. Rosululloh
SAW bersabda, “Ingatlah
bahwasanya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah
satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh
bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al-Qur’an).”
(HR. Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi dan Hakim).
KOMPETENSI INTI
1.
Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang
dianutnya
2.
Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.
Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.
Mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR
1.4.
Menghayati adab membaca Al
Qur’an dan adab berdoa
2.4.
Terbiasa menerapkan adab
membaca Al Qur’an dan adab berdoa
3.4.
Memahami adab membaca Al
Qur’an dan adab berdoa
4.4.
Mendemonstrasikan adab
membaca Al-Qur’an dan berdoa
INDIKATOR
1.4.1. Menyadari pentingnya menjalankan adab-adab salat dan zikir sesuai
dengan ketentuan agama
2.4.1.Menunjukkan perilaku terbiasa menerapkan adab-adab salat dan zikir
sesuai dengan ketentuan agama
3.4.1.
Menjelaskan adab membaca Al-Quran
3.4.2.Mengidentifikasi
dalil tentang adab membaca Al-Quran
3.4.3.Menganalisis
jenis- jenis adab membaca Al-Quran
3.4.4.Mendiskripsikan
adab berdoa yang dianjurkan Nabi
3.4.5.
Menyimpulkan hikmah mengamalkan adab berdoa
4.4.1.Mempraktikkan adab
membaca Al-Quran dan adab berdoa
PEMBAHASAN
Adab Membaca Al-Quran
Adapun
Al Qur’anul Karim adalah firman Allah yang tidak mengandung kebatilan
sedikitpun. Al Qur’an adalah kitab
pedoman dan petunjuk jalan yang lurus
dan memberi bimbingan kepada umat manusia di dalam menempuh perjalanan
hidupnya, agar selamat di dunia dan di akhirat, dan dimasukkan dalam golongan
orang-orang yang mendapatkan rahmat dari Alloh Ta’ala. Untuk itulah tiada ilmu
yang lebih utama dipelajari oleh seorang muslim melebihi keutamaan mempelajari
Al-Qur’an. Sebagaimana sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Sebaik-baik
kamu adalah orang yg mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR.
Bukhari).
Ketika membaca
Al-Qur’an, maka seorang muslim perlu memperhatikan adab-adab berikut ini untuk
mendapatkan kesempurnaan dalam membaca
Al-Qur’an:
1. Membaca
dalam keadaan suci, duduk yang sopan dan
tenang.
Dalam membaca
Al-Qur’an seseorang dianjurkan dalam keadaan suci. Namun, diperbolehkan apabila
dia membaca dalam keadaan terkena najis. Imam Haromain berkata, “Orang yang
membaca Al-Qur’an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang
makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.” (At-Tibyan,
hal. 58-59)
2. Membacanya
dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapat menghayati ayat yang
dibaca. Rosululloh
bersabda, “Siapa saja yang membaca Al-Qur’an (khatam) kurang dari tiga hari,
berarti dia tidak memahami.” (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab
Sunan). Rosululloh memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatam kan
Al-Qur’an setiap satu minggu (7 hari) (HR. Bukhori, Muslim). Sebagaimana yang
dilakukan Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka
mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam seminggu.
3. Membaca
Al-Qur’an dengan khusyu’, dengan menangis-trenyuh karena sentuhan
pengaruh ayat yang dibaca sehingga bisa
menyentuh jiwa dan perasaan.
Alloh Ta’ala
menjelaskan sebagian dari sifat-sifat hamba-Nya yang shalih, “Dan mereka
menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.”
(QS. Al-Isra’: 109). Namun demikian, tidaklah disyariatkan bagi seseorang untuk
pura-pura menangis dengan tangisan yang dibuat-buat.
4. Membaguskan
suara ketika membacanya.
Sebagaimana
sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Hiasilah Al-Qur’an
dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di dalam hadits lain
dijelaskan, “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.”
(HR. Bukhari dan Muslim). Maksud hadits ini adalah membaca Al-Qur’an dengan
susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya, panjang pendeknya
bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid.
5. Membaca
Al-Qur’an dimulai dengan isti’adzah.
Adab Berdoa
Mari kita pelajari bersama tentang cara, kiat
dan adab berdoa agar segera dikabulkan oleh Allah SWT. Doa adalah senjata orang
yang beriman, karena dengan berdoa seorang hamba dengan sendirinya telah
menyatakan kelemahan, kebutuhan sekaligus kekurangannya akan pertolongan dari
Dzat penguasa alam semesta, Allah SWT.
Kita selaku
hamba yang beriman tentu dianjurkan untuk selalu berdoa dan memohon pertolongan
hanya kepada Allah semata. Namun ternyata doa-doa kita kadang tak selaras
dengan apa yang kita inginkan. Terkadang apa yang kita harapkan dan cintai
belum tentu itu baik bagi kita, begitu juga sebaliknya apa yang kita benci
ternyata itu baik bagi kita. Namun yakinlah bahwa semua yang Allah kehendaki
itu adalah untuk kebaikan kita.
Apa sajakah
adab dalam doa agar dikabulkan tersebut?
1.
Dengan
menghadirkan Hati
Salah satu
kunci dikabulkannya doa adalah dengan ‘ihsan’. Yaitu merasakan kehadiran Allah
dimanapun dalam keadaan bagaimanapun. Selalu sadar bahwa saat kita berdoa,
Allah sedang melihat dan mengawasi kita. Allah Maha Mengetahui bisikan hati
kita, Allah begitu dekat dengan kita, lebih dekat dari urat nadi kita.
2.
Dengan
rasa Takut dan Penuh Harap
Disaat kita
berdoa, sekalikali jangan pernah ada kerguan dalam hati. Tapi pasrahkan
segalanya kepadaNya dan selalu berprasangka baik disetiap ketetapannya.
Pasrahkan diri kita dan yakini Allah akan segera mengabulkan doa-doa kita.
3.
Dengan
suara lembut
Karena Allah
begitu dekat dan Maha Mengetahui, maka suara orang yang berdoa itu bagaikan
mendesah, meratap dan mengiba. Orang yang dalam keadaan seperti itu sudah
barang tentu akan menunjukkan bentuk suaranya yang keluar dari hatinya dan bila
mengucapkannya ia ucapkan dengan suara yang lembut. Allah berfirman dalam Al
Quran: ”berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”QS 7;55.
4.
Di
awali dengan beristighfar, Menyesal dan Mengakui dosa.
Banyak contoh
dalam Al Quran bagaimana para Nabi dan Rasul berdoa. Nabi Adam as, Nuh as,
Yunus as dan lainnya, senantiasa berdoa dengan penuh kekhusyukan dan kerendahan
hati, seraya diawali doanya dengan memuji dan mensucikan (tasbih) serta
menyisipkan penyesalannya, mereka mengakui dosa-dosa dan kelemahan dirinya.
Sebagai contoh: Robbana zholamna anfusana,
begitulah da nabi Adam as yang diawali dengan pengakuan dosanya. Nabi Yunus
as mengwalinya dengan pengakuan Tauhid, bertasbih dan mengakui keadaanya berada
dalam kegelapan. “Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu mina dzalimin.
RANGKUMAN
Doa adalah senjata orang yang beriman, karena
dengan berdoa seorang hamba dengan sendirinya telah menyatakan kelemahan,
kebutuhan sekaligus kekurangannya akan pertolongan dari Dzat penguasa alam
semesta, Allah SWT.
Kita selaku hamba yang beriman tentu dianjurkan
untuk selalu berdoa dan memohon pertolongan hanya kepada Allah semata. Di
antara adab-adab berdoa adalah dengan menghadirkan hati, dengan rasa takut dan
penuh harap, Dengan suara lembut, diawali dengan beristighfar, menyesal dan
mengakui dosa.
Adapun adab membaca alQur’an di antaranya
adalah Membaca dalam keadaan suci, duduk
yang sopan dan tenang, membacanya dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar
dapat menghayati ayat yang dibaca. membaca
Al-Qur’an dengan khusyu’, dengan menangis-trenyuh karena sentuhan pengaruh ayat
yang dibaca sehingga bisa menyentuh jiwa
dan perasaan. membaca
Al-Qur’an dimulai dengan isti’adzah dan membaguskan suara ketika membacanya.
Langganan:
Postingan (Atom)