KOMPETENSI INTI
- Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutya
- Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
- Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
- Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, mengghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KOMPETENSI DASAR
1.4. Menghayati
adab Shalat dan dzikir
2.4.
Terbiasa menerapkan adab Shalat dan dzikir
3.4. Memahami adab Shalat dan dzikir
4.4. Mensimulasikan adab Shalat dan dzikir
INDIKATOR
1.4.1.
Menyadari pentingnya menjalankan adab-adab salat dan zikir sesuai dengan
ketentuan agama
2.4.1.Menunjukkan
perilaku terbiasa menerapkan adab-adab salat dan zikir sesuai dengan ketentuan
agama
3.4.1.Menjelaskan
pengertian adab salat
3.4.2 Mengidentifikasi
dalil tentang adab salat
3.4.3 Menganalisis
adab-adab salat
3.4.4 Mendiskripsikan ada-
adab berdzikir
3.4.5. Mengevaluasi perilaku orang yang mengamalkan adab
salat/dzikir
4.4.1 Mempraktikkan adab salat/zikir
PEMBAHASAN
A. ADAB SHALAT
Shalat adalah ibadah wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh dan
berakal sehat. Shalat pada hakikatnya adalah bentuk komunikasi antara seorang
hamba dengan Allah SWT. Akan tetapi,banyak orang kurang bisa menikmati ibadah
shalat. Hal ini bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya adalah karena ia
menganggap shalat hanyalah rutinitas belaka, sehingga shalatnya tidak berdampak
apa-apa dalam kehidupannya. Padahal Allah berfirman bahwa dengan shalat yang khusyu’ maka seseorang akan bisa
terhindar dari berbuat kekejian dan kemunkaran. Sehingga di antara masalah bangsa ini adalah banyak orang yang shalat,
tapi sebagian mereka ada yang melakukan korupsi. Naudzu Billahi. Lalu kita
perlu bertanya; Ada apa dengan shalatnya??? Bagaimanakah shalatnya???
Marilah kita agungkan ibadah sholat ini dengan cara memperhatikan
adab-adabnya, yaitu:
- Menjaga waktu dan batas-batasnya.
Ketika waktu shalat masuk,
bersegera menunaikannya dengan penuh semangat saat kewajiban itu tiba. Nabi
bersabda pada Bilal: Wahai Bilal, hiburlah kami dengan shalat! (Maksudnya:
beradzanlah lalu kita melaksanakan shalat dan menikmati shalat).
Allah berfirman yang artinya: maka celaka bagi orang-orang yang shalat.
Yaitu orang yang shalat mereka lupa diri. Para ulama mengatakan lupa dalam ayat
ini terutama adalah masalah meneledorkan waktu shalat.
- Demikian pula tempat sholat dan sujud, kita rapikan dan bersihkan dari najis- najis yang ada,
singkirkan gambar, tulisan atau apa saja yang mengganggu kekhusyu’an shalat.
- Memakai
pakaian kita yang terbaik, saat panggilan sholat telah tiba. Yang
rapi, santun, baik, harum semerbak
(bagi laki-laki) dan menutup aurat
secara sempurna.
Allah amat senang kalau perintahnya kita amalkan dengan suka cita. Allah
memerintahkan dalam alQur’an:خُذُوا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ
كُلِّ مَسْجِدٍ, ...
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu
yang indah di setiap (memasuki) masjid, …”. {QS. Al-A’roof: 31}. Memakai pakaian terbaik saat shalat merupakan
tanda dan wujud syukur seseorang akan nikmat Allah SWT yang dikaruniakan
padanya.
- Menyesal serta bersedih, jika tidak
dapat menunaikan dan menikmati shalat dengan baik dan sempurna. Di antara
inti shalat adalah berdzikir di dalam shalat. Allah berfirman pada nabi
Dawud: “Dan dengan berdzikir padaKu, hendaklah mereka merasa ni’mat”.
Allah berfirman: “dan sungguh, dzikir pada Allah-lah yang terbesar”.
Maksudnya adalah kita diharapkan menikmati dzikir atau bacaan-bacaan shalat
kita, sehingga berpengaruh pada hati nurani dan amal perbuatan sehari-hari.
- Dan supaya kita khusyu’, Nabi
memerintah: “shalatlah seperti shalatnya orang yang berpamitan (dari dunia
ini)”. Maksudnya shalatlah seakan-akan ini adalah shalat kalian yang
terakhir di dunia.
B. ADAB BERDZIKIR
Kurang afdhal apabila orang yang melaksanakan shalat, usai salam ia
langsung berdiri pulang tanpa berdzikir. Sehingga bakda shalatpun seseorang
dianjurkan berdzikir. Dzikir menurut bahasa berarti ingat. Dalam hal ini yang
dimaksud adalah mengingat Allah dengan cara memperbanyak mengucapkan
kalimat-kalimat thayyibah sesuai
dengan yang diajarkan oleh rasulullah, para sahabat,dan orang-orang yang shalih
sebelum kita.
Allah SWT berfirman dalam surat al-a’raf ayat
205:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ
مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا
تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
“dan sebutlah (nama)
Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak
mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk
orang-orang yang lalai”
ayat di atas, maka kita akan paham bahwa dzikir adalah suatu yang
diperintahkan oleh Allah sesering mungkin. Kita sebagai seorang muslim tentunya tidak asing lagi dengan dzikir.
Hanya saja,terkadang kita tidak memperhatikan adab/cara berdzikir. Sehingga
tidak jarang dzikir yang kita lakukan tidak berbekas sama sekali terhadap
kehidupan kita. Padahal minimal,dzikir bisa menentramkan hati pelakunya,sebagaimana firman Allah yang
berarti: “bukankah dengan berdzikir/ mengingat Allah hati akan menjadi
tentram?”. Oleh karenanya,perlu kita perhatikan adab-adab saat berdzikir kepada
Allah.
Adapun adab berdzikir diantaranya adalah:
- Ikhlas dalam berdzikir mengharap ridho Allah, membersihkan amal dari campuran dengan sesuatu. Menghadirkan makna dzikir dalam hati, sesuai dengan tingkatannya dalam musyahadah.
- Berdzikir dengan dzikir dan wirid yang telah dicontohkan Rasululloh, karena dzikir adalah ibadah. Membaca al-Qur’an dengan niat berdzikir juga dianjurkan.
- Mencoba memahami maknanya dan khusyu’ dalam melakukannya.
- Duduk disuatu tempat atau ruangan yang suci seperti duduk dalam shalat juga dianjurkan.
- Mewangikan pakaian dan tempat dengan minyak wangi, pakaian yang bersih dan halal.
- Memilih tempat yang agak sunyi. boleh memejamkan dua mata, karena dengan mata terpejam itu, tertutup jalan-jalan panca indra lahir, sehingga mengakibatkan terbukanya panca indra hati.
RANGKUMAN
1.
Shalat pada
hakikatnya adalah bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan Allah SWT.
2.
Kita wajib
memperhatikan adab-adab dalam melaksanakan shalat agar tujuan shalat yaitu
mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar bisa tercapai.
3.
Dzikir adalah
memperbanyak mengingat Allah SWT dengan cara yang sudah dicontohkan oleh
rasulullah, para sahabat,dan orang-orang yang shalih sebelum kita.
4.
kita perlu memperhatikan
adab-adab dalam berdzikir agar tujuan dzikir yaitu menentramkan hati bisa
tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar