Minggu, 06 Mei 2018

Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Genap BAB II : Iman Kepada Para MAlaikat

BAB II : Iman Kepada Para Malaikat


KOMPETENSI INTI

1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.     Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.     Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.     Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR
1.2.     Meyakini adanya malaikat-malaikat Allah dan makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan dalam fenomena kehidupan
2.2.     Memiliki perilaku beriman kepada malaikat Allah dan makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan dalam fenomena kehidupan
3.2.     Mendeskripsikan tugas dan sifat-sifat malaikat Allah serta makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan
4.2.     Menyajikan kisah-kisah dalam fenomena kehidupan tentang kebenaran adanya malaikat dan makhluk ghaib lain selain malaikat

INDIKATOR
1.2.1.  Membiasakan meyakini adanya malaikat-malaikat Allah SWT dan makhluk gaib lainnya, seperti jin, iblis, dan setan dalam fenomena kehidupan
2.2.1   Membiasaan untuk memiliki perilaku beriman kepada malaikat Allah SWT dan makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan dalam fenomena kehidupan
3.2.1. Menjelaskan dalil-dalil yang terkait dengan  malaikat
3.2.2. Menganalisis tugas-tugas Malaikat
3.2.3. Mengidentifikasi sifat-sifat Malaikat
3.2.4. Mengidentifikasi karakteristik makhluk ghaib lainya
3.2.5. Menyimpulkan tatacara menjaga diri agar terhindar dari pengaruh makhluk ghoib
4.2.1. Mempresentasikan karakteristik makhluk hgoib seperti jin, iblis, dan setan

PEMBAHASAN

1.      Malaikat
Pengertian Malaikat
Menurut bahasa, kata “Malaikat”   (المَلاَئِكَة) merupakan kata jamak yang berasal dari kata mufrad  malak (مَلَكٌ) yang berarti kekuatan. Dalam mengemban misi dan  tugasnya, para malaikat juga disebut dengan “arrusul” yang berarti para utusan Allah SWT.
Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”
Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Nama dan Tugas-Tugas Malaikat
Adapun tugas-tugas yang paling besar dilaksanakan oleh 10 malaikat, yaitu:
-          Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.
-          Malaikat Mikail, bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluk, menimbang hujan, angin dan juga bintang-bintang.
-          Malaikat Israfil, bertugas meniup sangkakala.
-          Malaikat Izrail (malakul maut), bertugas mencabut nyawa.
-          Malaikat Munkar dan Nakir, bertugas memeriksa amal manusia di alam barzakh.
-          Malaikat Raqib dan Atid, bertugas mencatat amal baik dan buruk manusia.
-          Malaikat Malik, bertugas menjaga dan mengendalikan api neraka.
-          Malaikat Ridhwan, bertugas menjaga pintu surga.
Sifat-Sifat Malaikat
1.      Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.  
وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ (19) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ (20)
Mereka (malaikat) selalu bertasbih (beribadah kepada Allah) pada waktu malam dan siang hari tiada henti-hentinya. (Al-Anbiya 21:20)
2.      Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
3.      Selalu takut dan taat kepada Allah.
4.      Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6)
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahriim 66:6)
5.      Mempunyai sifat malu.
Nabi Muhammad bersabda "Bagaimana aku tidak malu terhadap seorang laki-laki yang malaikat pun malu terhadapnya". Hadits riwayat Muslim.
6.      Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.
Nabi SAW bersabda "Barang siapa makan bawang putih, bawang merah, dan bawang bakung janganlah mendekati masjid kami, karena malaikat merasa sakit (terganggu) dengan hal-hal yang membuat manusia pun meraa sakit". Hadits riwayat Muslim.
7.      Tidak makan dan minum.
فَقَرَّبَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ (27)
فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ (28)
Lalu Ibrahim mendekatkan hidangan kepada mereka (malaikat), lalu berkata, “Silakan Anda makan.” (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu takut.” Dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishaq). (Adz-Dzaariyaat 27-28)
8.      Mampu mengubah wujudnya.
Allah berfirman dalam surat Maryam: 16-19:
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا (16)
فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا (17)
Artinya: “Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (Maryam 16-17)
9.      Memiliki kekuatan luar biasa dan kecepatan cahaya.
Allah berfirman dalam surat Hud: 82, yaitu:
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ (82)
Artinya:  Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan, peny.), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (Hud 82)
2.      Jin, Iblis dan Setan
Pengertian Jin, Iblis dan Setan
Kata Jin berasal dari bahasa Arab artinya menutupi atau merahasiakan, yang dimaksudkan adalah bahwa jin tertutup dari panca indra. Jin adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat, ia  diciptakan dari api. Jin dibedakan menjadi dua yaitu :
a.    Jin Kafir, yaitu jin yang membangkang terhadap perintah Allah Swt.  Para Ahli Tafsir berpendapat bahwa jin kafir adalah jin yang tidak memurnikan ke-Esaan Allah. Sehingga dalam kekafiran jin itu ada yang  bermacam-macam yaitu ada yang Yahudi, Nasrani, Majusi,  penyembah berhala dan lain-lain.
b.    Jin Muslim, yaitu jin yang mengakui tentang ke-Esaan Allah SWt, Jin Islam setelah mendengar  ayat-ayat Al-Qur’an  mereka langsung mengatakan bahwa Al-Qur’an itu menakjubkan dan dapat memberikan petunjuk ke jalan yang benar. Allah berfirman dalam surat alJinn: 1-3 tentang jin mu’min:
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآَنًا عَجَبًا (1) يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ     (3) وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا فَآَمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا (2)
“Katakanlah (hai Muhammad):"Telah diwahyukan kepadaku bahwasannya: sekumpulan jin telah mendengarkan (al-Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Qur'an yang menakjubkan, ( 1) (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Rabb kami, (2) dan bahwasannya Maha Tinggi kebesaran Rabb kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak”. (3).
Adapun kata ‘Iblis berasal dari bahasa Arab, yaitu “Iblasإبلاس artinya putus asa (dari rahmat atau kasih sayang Allah). Sedangkan kata Syetan berasal dari bahasa arab, yaitu “Syaithana” yang artinya jauh. Maksudnya adalah syetan itu sangat jauh dari kebaikan dan sangat dekat  dari keburukan atau kejahatan.
Iblis dan syetan adalah makhluk halus dari golongan jin. Makhluk ini diciptakan Allah dari api. Kerjanya merangsang keinginan nafsu rendah manusia. Iblis adalah makhluk yang pertama kali mengingkari perintah Allah. Syetan  identik dengan iblis. Dengan menyandang nama”Syetan”, dan tidak hanya membangkang terhadap perintah Allah sebagaimana yang dilakukan iblis, tetapi juga menggoda manusia. Iblis sudah ada sebelum Nabi Adam diciptakan dan hidup dalam kalangan malaikat. Iblis tidak hanya mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati Adam, tetapi juga berusaha menggoda Adam dan Hawa memakan buah terlarang tersebut, sehingga menurunkannya dari surga menuju dunia (bumi).

Sifat-Sifat dan Perilaku Jin, Iblis dan Setan
Sifat dan Perilaku  Jin, Iblis dan Syetan
a.   Sifat-Sifat Jin
1. Tidak dapat dilihat oleh indra manusia
2. Diciptakan dari api yang sangat panas
3. Ada yang mengakui ke-Esaan Allah Swt.  dan ada pula yang membangkang perintah Allah.
b.  Perilaku  Jin
Jin juga diperintahkan oleh Allah untuk menerima syariat Islam sebagaimana yang diperintahkan kepada manusia. Menurut sebagian ulama, rupa, tabiat, kelakuan, dan perangai jin mirip manusia. Karena jin juga seperti manusia, mereka pun ada yang baik dan yang jahat, ada  yang muslim dan yang kafir. Jin juga memiliki tingkatan iman, ilmu, dan amalan tertentu berdasarkan keimanan dan amalan mereka kepada Allah Swt.
Walaupun jin Islam yang paling tinggi imannya dan paling shaleh amalannya serta paling luas dan banyak ilmunya, tetapi masih ada pada diri mereka sifat-sifat tercela seperti takabbur, riya’,  ujub,dan sebagainya. Namun bisa saja mereka mudah menerima teguran dan pengajaran.
c.   Sifat Iblis dan Syetan
1. Tidak dapat dilihat oleh indra manusia
2. Diciptakan dari api yang sangat panas
3. Angkuh dan sombong sebagai sifat dasar dari syetan atau iblis.
4. Selalu membangkang terhadap perintah Allah Swt
5. Tidak mati sebelum datangnya hari kiamat.
d.   Perilaku (Tugas) Iblis dan Syetan
Mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati Adam, tetapi juga berusaha  menggoda Adam dan Hawa memakan buah terlarang.  Menghendaki agar manusia menempuh jalan yang sesat, serta menggoda manusia agar menyeleweng dari petunjuk Allah Swt. Syetan /  Iblis senang jika manusia hidup menderita. Dia akan membinasakan dan menggoda Adam beserta seluruh keturunannya ( yaitu golongan manusia) sampai hari kiamat.

RANGKUMAN

Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya. Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul.
Para malaikat  tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.
Wujud malaikat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk  tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat sampai dua kali.
Adapun makhluk ghaib selain malaikat, mereka adalah kaum jin, setan dan iblis. Kata Jin berasal dari bahasa Arab artinya menutupi atau merahasiakan, yang dimaksudkan adalah bahwa jin tertutup dari panca indra. Jin adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat, ia  diciptakan dari api. Jin dibedakan menjadi dua yaitu :a. Jin Kafir, yaitu jin yang membangkang terhadap perintah Allah Swt.  Para Ahli Tafsir berpendapat bahwa jin kafir adalah jin yang tidak memurnikan ke-Esaan Allah. Sehingga dalam kekafiran jin itu ada yang  bermacam-macam yaitu ada yang Yahudi, Nasrani, Majusi,  penyembah berhala dan lain-lain, dan b. Jin Mu’min, yaitu jin yang mengakui tentang ke-Esaan Allah SWt, Jin Islam setelah mendengar  ayat-ayat Al-Qur’an  mereka langsung mengatakan bahwa Al-Qur’an itu menakjubkan dan dapat memberikan petunjuk ke jalan yang benar.




2 komentar: